SEMANGAT BELA NEGARA
Ridho adalah salah satu siswa dari
SMA Miftahul Ulum Mranggen, dia adalah orang yang sangat periang dan juga aktif
dalam kegiatan baik itu pramuka, PMI dan sebagainya. Bahkan temannya pernah
bertanya kepadanya “Dho, kamu kok aktif banget kenapa si ?” Ridho menjawab
“itulah upaya yang aku lakukan untuk bela Negara ini, Negara tidak perlu janji,
tapi perlu bukti. Janji saja tidak bisa mengubah negri ini, jadi sebagai
kalangan pelajar, kita harus bangit. Bela Negara kita !” “cie cie semangat
banget si, itu ceramah apa apa gitu hehe” sahut andi. Ridho menjawab dengan
muka agak kemerah-merahan “hehe kaga, Cuma pingin aja kayak gitu, memang sih
sekarang kita tidak bisa melakukan perang untuk membela Negara kita tapi, cukup
dengan aktif dalam kegiatan yang positif, menjaga nama baik bangsa bahkan kalau
bisa kita harus mengharumkan nama bangsa kita sendiri di hadapan Negara lain”
“siap bos!!!” jawab Andi dengan suara yang lantang dan menegakkan badannya.
Suatu hari ketika Ridho sedang
jalan-jalan dia melihat ada tawuran antar pelajar di suatu jalan dekat
sekolahannya. Ridha bimbang antara memisahkan dan membiarkan tawuran tersebut,
tapi dengan semangat bela negaranya yang kuat akhirnya Ridho mengambil
keputusan untuk memisahkan tawuran tersebut. Ridho mulai berfikir bagaimana
cara memisahkan tawuran tersebut, akhirnya Ridho meminta bantuan temannya “Andi
kamu tenangin pihak A dan aku tenangi pihak B” ucap Ridho dengan nada agak
terburu-buru, “tenang dulu, tarik nafas. keluarkan lewat mulut” sahut Andi,
Ridho “hus, jangan bercanda ini lagi serius kok!” “hehe terus gimana caranya?”
Tanya Andi. Ridho berfikir dan terus berfikir dan akhirnya dia menemukan
caranya “gini aja, kamu bujuk kelompok A agar mereka berhenti contohnya gini
pertama kamu deketin salah satu anggotanya terus kamu bujuk dia agar berhenti
tawuran bilang aja gini “eh buat apa sih tawuran ntar kalau ketahuan kepala
sekolah bisa di keluarin lho” udah gitu aja pokoknya intinya gitu deh” kata
Ridho, “ide yang bagus dho, ok ok akan aku usahain” jawab Andi. Merekapun
saling berusaha dan bekerja sama, akhirnya usaha merekapun tidak sia-sia, kedua
belah pihak itu saling berdamai. Ridho dan Andi mengelus dada sambil berkata
“Alhamdulillah”.
Pada suatu malam atau lebih
tepatnya malam minggu di pos kamling deket rumah Ridho, dia bertemu dengan pak
Anton, “Dho, kamu tidak bermain dengan teman-temanmu ?” Tanya pak Anton,
rihopun menjawab dengan pasti “bermain menurutku cuma buang-buang waktu saja
pak hehe”. “ya udah sini kita ngopi bareng sambil main catur” ujar pak anton.
Malam semakin larut suasana semakin sunyi, tetapi Ridho masih tetap semangat
walaupun agak-agak ngantuk. “kamu kalau ngantuk tidur aja Dho, biar bapak yang
jagain” ujar pak Anton, “nggak usah pak, kita jaga bareng-bareng aja” Ridhopun
menjawabnya sambil menguap. Malampun mulai berlalu dan mereka pulang kerumah
masing-masing. Sesampainya di rumah Ridho mengerjakan ibadah Shalat kemudian
langsung tidur.
Di pagi hari menjelang agak siang
Ridho terbangun kemudian terus mandi, setelah itu dia keluar rumah untuk
bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar. Ridho sangat antusias akan
hal itu, “tidak capek apa Dho kan tadi malam jaga pos ?” Tanya pak Hudi, “tidak
pak, kan semangat anak muda bagai api yang membara, hehe” jawab Ridho sambil
tersenyum, “coba aja semua anak muda seperti kamu dho, mungkin Negara ini akan
tentram. Kamu jadi mantu bapak ya dho” kata pak Hudi sambil tertawa kecil, “haha
masih kecil pak, belum kepikiran tentang begituan, fokus dulu kesekolah. SMA
aja belum lulus belum juga nanti kuliah, masih lama kan pak” jawab Ridho dengan
senyum, pak Anton menjawab “ya sudah semangat ya dho sekolahnya semoga kamu
selalu menjadi yang terbaik diantara yang terbaik” “AMIM, makasih ya pak” jawab
Ridho dengan senyum yang penuh semangat. Merekapun saling bercakap-cakap sambil
bergotong-royong. Hari semakin siang dan mereka pun pulang kerumahnya
masing-masing.
Ridho di kenal sebagai anak yang
rajin, pintar, periang, dan juga aktif. Bahkan Ridho sudah mendirikan
organisasi karang taruna di desanya, dia sebagai ketuanya dan Andi sebagai
wakilnya. Organisasi yang di dirikannya sangat aktif dalam masyarakat, bahkan
organisasi itu di anggap menjadi organisasi yang terbaik di daerah sekitar situ.
Orang tua Ridho sanggat bangga kepadanya. “kami bangga kepadamu Dho, walaupun
kami tidak bisa memberimu banyak materi tetapi kami akan selalu mendoakanmu dan
selalu menyemangatimu” ujar ayah Ridho. Dengan doa yang diberikan orang tuanya
Ridho semakin semangat dalam menjalankan aktifitasnya dan selalu berusaha untuk
jadi yang tebaik dia berbicara dalam benak hatinya “aku tidak akan pernah
mengecewakan orang-orang disampingku, go go go Ridho keep spirit, aku pasti
biasa”.
Related Posts
Subscribe Our Newsletter
Ini yg bner ank SMA apa blm.di paragraf 1 di jelaskan bahwa ridho ank SMA tpi di paragraf terakhir blum SMA
ReplyDelete