Maaf kalau tulisan disini berantakan, tapi untuk lebih jelasnya silahkan download file yang ada dibawah
HASIL
Auditing
KELOMPOK 7
Mempelajari ICQ (Internal control questioner) yang sudah di buat oleh Herman bertujuan untuk mengetahui tujuan audit, yaitu :
Aset tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada dan merupakan hak milik perusahaan (exixtence and ownership).
Pencatatan dan klasifikasinya telah dilakukan dengan akurat dan semua aset tetap milik perusahaan telah dibukukan termasuk ketetapan perhitungan penyusutannya yang diterapkan secara konsisten (accuracy and completeness).
Aset tetap telah dinilai sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum (valuation).
Aset tetap telah dijadikan jaminan dan telah diungkapkan dalam laporan keuangan (disclosure).
Adapun dengan mempelajari ICQ tersebut, hasil dari kelompok kami sebagai berikut:
Kelemahan-kelemahan lain yang tercantum pada pernyataan Herman :
Usulan surat dalam hal penambahan dan pengurangan aset tetap belum menunjukkan akun yang didebit atau dikredit serta taksiran umur dan presentase penyusutan atas tambahan baru juga belum ditunjukkan. setiap mutasi atau pemindahan secara rutin tidak dilaporkan kepada bagian Akuntansi, Hal ini dapat menjadi celah bagi fraud action (tindakan kecurangan) dalam perusahaan klien.
Susunan anggaran untuk pengeluaran modal akuntansi belum diberikan ke bagian pembelian, teknik, dan akuntansi.
Dalam hal aset tetap dalam pembangunan, peralatan dan perkakas kecil tidak terkontrol dengan cukup.
Metode penyusutan aset tetap sudah sesuai dengan standar akuntansi berterima umum, namun tidak sesuai dengan undang-undang pajak, sehingga ketika perusahaan akan menghitung jumlah pajak terhutang, perusahaan harus melakukan koreksi terhadap laporan keuangannya, terutama dalam hal penyusutan. Karena untuk metode penyusutan, perusahaan klien harus memenuhi standar penyusutan berdasarkan undang-undang pajak.
Dalam sistem informasi penambahan dan penguranag aset tetap belum meliputi presentase keuntungan yang diharapkan atas investasi tersebut.
Perbandingan antara anggaran dan aktual tidak dilakukan, sehingga ini dapat memunculkan celah bagi pihak yang curang untuk melakukan fraud dalam hal anggaran.
Perusahaan tidak melakukan review sama sekali terhadap keberadaan aset tetapnya, sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui keadaan real dari aset tetapnya, apakah masih layak, rusak, atau bahkan hilang.
Perusahaan tidak melakukan penyingkiran atas aset yang tidak berguna lagi.
Catatan lain
Diadakannya kartu aset tetap atau sub buku besar aset tetap yang mencantumkan tanggal pembelian, nama supplier, harga perolehan, metode dan persentase penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap. Serta seharusnya PT PETA melakukan pelaporan secara rutin atas pemindahan dan pengurangan aset tetap ke bagian akuntansi.
Seharusnya terkait penambahan dan pengurangan aset tetap, selain diperhatikan otorisasi dan kelengkapan supporting document, harus dibuatkan susunan anggaran yang harus di otorisasi oleh staf yang ditunjuk oleh dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham dan diberikan kepada bagian pembelian, teknik dan akuntansi.
Seharusnya peralatan dan perkakas kecil PT PETA dicatat dengan baik terkait harga perolehan dan telah dilakukan penyusutan sesuai dengan metode akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan agar terkontrol dengan cukup.
Seharusnya PT PETA dalam menerapkan metode akuntansi harus memperhatikan peraturan perpajakan juga agar tidak perlu melakukan koreksi fiskal.
Seharusnya PT PETA menambahkan persentase keuntungan yang diharapkan atas investasi.
Seharusnya PT. PETA menambahkan perbandingan anggaran dengan pengeluaran sesungguhnya di dalam sistem informasi mengenai penambahan dan pengurangan aset tetap.
Seharusnya Perusahaan melakukan review terhadap keberadaan aset tetapnya, sehingga persahaan dapat mengetahui keadaan real dari aset tetapnya, apakah masih layak, rusak, atau bahkan hilang.
Seharusnya aset yang disingkirkan karena tidak berguna lagi harus dilaporkan dan dibukukan ke bagian akuntansi secara rutin.
Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)
Secara keseluruhan pemeriksaan terhadap PT PETA dapat dikategorikan sedang. Karena dalam kegiatan operasionalnya PT PETA sebagian besar telah menjalankan sesuai ketentuan berlaku, namun masih ada beberapa bagian yang kurang tepat dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)
Klien:
PT. PETA
Dibuat oleh:
Herman
Diperiksa oleh:
Kelompok 7
Indeks:
-
Skedul:
ICQ – Surat Berharga dan Investasi
Tanggal:
14/12/2012
Tanggal:
18/12/2012
Periode:
31/12/2012
Indeks Kertas Kerja Pemeriksaan
Penyelesaian
J : Aset tetap (property, plant, and equipment)
JJ : Hasil inventarisasi aset tetap
No
Prosedur Audit
Dikerjakan Oleh
Indeks
Paraf
1
Siapkan skedul utama sehubungan dengan audit asset tetap
J
2
Minta “daftar aset tetap” (list of fixed assets) yang mencakup tanggal perolehan, nilai perolehan, unit, akumulasi penyusutan beserta nilai bukunya. Cocokkan dengan saldo akun kontrolnya
√
3
Pelajari kebijakan akuntansi mengenai kapitalisasi nilai perolehan asset tetap dan perhitungan penyusutan, apakah diterapkan secara konsisten dengan periode sebelumnya. Bila terjadi perubahan metode kebijakan dan tariff penyusutan, pelajari efek kumulatifnya dan apakah nilai metode baru tersebut wajar.
J
4
Periksa transaksi mutasi penambahan dan pengurangan, apakah telah mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
JJ
5
Apabila ada aset tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha (leasing), bandingkan daftar aset dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut, telaah apakah pencatatannya sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Nomor 30, bandingkan dengan kewajiban dalam sewa guna usaha yang timbul.
6
Apabila ad aset yang diperoleh dari penukaran dengan modal saham perusahaan, teliti kewajaran nilai tukarnya dengan membandingkan dengan harga pasar serta apakah pembukuannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
7
Bila perusahaan melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap:
Minta daftar penilaiannya.
Teliti dasar penilaiannya, apakah sesuai dengan peraturan yang diterapkan yaitu PSAK Nomor 16.
Mendapat keyakinan bahwa penilaian adalah cukup objektif.
Pelajari dasar penilaian, prosedur, dasar perhitungan akumulasi penyusutan dan perlakuan atas aset tetap yang usang.
Minta surat ketetapan dari kantor pelayanan pajak yang bersangkutan: apabila jumlah yang diajukan berbeda dengan jumlah yang disetujui lakukan perhitungan atas efek kumulatif dari tahun diajukannya sampai dengan tahun disetujuinya nilai tersebut.
Cek apakah jurnal penyesuaian sehubungan dengan penilaian kembali tersebut telah dicatat dengan tepat.
8
Lakukan “reasonableness test” atas perhitungan penyusutan yang telah dilakukan perusahaan, dengan melakukan secara per golongan daripada aset tetap tersebut. Lakukan rekonsiliasi antara penambahan akun akumulasi penyusutan dengan beban penyusustan. Apabila beban penyusutan dibebankan pada beban produksi dan persediaan, lakukan perhitungan atas kewajaran metode alokasinya; bandingkan dengan tahun sebelumnya.
J
9
Apabila beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban produksi dibawah kapasitas normal perusahaan, beban tersebut tidak boleh dibebankan sepenuhnya kedalam beban produksi, lakukan perhitungan atas kasus seperti ini.
J
10
Lakukan inventarisasi aset tetap, terutama untuk penambahan selama tahun berjalan. Observasi fisik ini sebaiknya dilakukan pada saat perusahaan dalam keadaan tersibuk dimana hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa tidak ada aset tetap perusahaan yang menganggur (idle capacity). Perhatikan juga aset tetap yang rusak, atau yang tidak digunakan lagi untuk dikeluarkan dari daftar dan penyusutan dihentikan.
J
11
Pertimbangkan apakah pengungkapan diperlukan untuk:
Aset tetap yang direvaluasi.
Bunga yang dikapitalisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Aset tetap dalam sewa guna usaha.
J
Klien
PT. PETA
Bibuat Oleh:
Herman
Diperiksa Oleh:
Kelompok 7
Indeks
-
Skedul:
Siklus Perolehan dan Pembayaran Aset Tetap
Tanggal:
14/12/2012
Tanggal:
18/12/2012
Periode:
31/12/2012
PT. PETA
Kertas Kerja Pemeriksaan
31 DESEMBER 2011 DAN 2012
Keterangan
Ref.KK
Per Klien
PARE
Per Audit
31/12/2012
Per Audit
31/12/2011
31/12/2012
Debit
Kredit
Harga Perolehan
Tanah
Rp. 775.000.000
-
-
Rp. 775.000.000 <
Rp. 775.000.000
Bangunan dan Prasarana
Rp. 650.000.000
-
-
Rp. 650.000.000 <
Rp. 650.000.000
Kendaraan Bermotor
Rp. 288.500.000
28
Rp. 12.500.000
-
Rp. 301.000.000 <
Rp. 288.500.000
Peralatan Kantor
Rp. 38.500.000
22, 26
Rp. 11.000.000
24
Rp. 15.000.000
Rp. 34.500.000 <
Rp. 19.500.000
Aset tetap SGU
-
30
Rp. 74.700.000
-
Rp. 74.700.000 <
RP. -
Rp. 1.752.000.000
^
Rp. 98.200.000
^
Rp. 15.000.000
^
Rp. 1.835.200.000
^
Rp. 1.733.000.000
^
Akumulasi Depresiasi
Bangunan dan Prasarana
Rp 90.833.300
-
-
Rp
90.833.300 <
Rp 67.708.300
Peralatan Kantor
Rp 12.575.400
24
Rp 8.250.000
23,25,27
Rp 1.816.667
Rp 6.142.067 <
Rp 10.275.000
Kendaraan bermotor
Rp 163.516.600
-
29
Rp 12.500.000
Rp 176.016.600 <
Rp 104.016.600
Aset Tetap SGU
-
-
34
Rp 1.867.500
Rp 1.867.500 <
-
Rp 266.925.300
^
Rp
8.250.000
^
Rp
16. 184.167
^
Rp 274.859.467
^
Rp 181.999.900
^
Nilai buku
Tanah
Rp 775.000.000
-
-
Rp 775.000.000 <
Rp 775.000.000
Bangunan dan peralatan
Rp 559.166.700
-
-
Rp 559.166.700 <
Rp 582.291.700
Peralatan kantor
Rp 25.924.600
-
-
Rp
25.924.600 <
Rp 9.225.000
Aset tetap SGU
Rp 124.983.400
29
Rp 12.500.000
-
Rp 137.483.400 <
Rp 184.483.400
-
30
Rp 74.700.000
34
Rp 1.867.500
Rp
72.832.500 <
-
Rp 1.485.074.700
^
Rp 87.200.000
^
Rp 1.867.500
^
Rp 1.570.407.200
^
Rp 1.551.000.100
^
Klien
PT PETA
Dibuat Oleh :
Herman
Diperiksa Oleh:
Kelompok 7
Indeks
Skedul
Aset Tetap
Tanggal :
14/12/2012
Tanggal :
18/12/2012
Periode :
31/12/2012
Catatan pemeriksaan:
Kebijakan Akuntansi
Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehan. Penyusutan aset tetap menggunakan metode garis lurus dan tanpa nilai sisa, dengan taksiran umur ekonomis sebagai berikut:
Bangunan dan Prasarana 20 Tahun
Kendaraan bermotor 10 Tahun
Peralatan Kantor 5 Tahun
Kami telah melakukan pemeriksaan fisik atas aset tetap bersama dengan staf bagian umum. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan bahwa aset tetap belum diberikan kode aset tetap.
Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap beban penyusutan aset tetap.
Kesimpulan pemeriksaan:
Menurut pendapat kelompok kami, saldo aset tetap telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah kami audit, terdapat beberapa hal yang perlu kami koreksi terkait dengan jurnal aset tetap yang telah dibuat oleh perusahaan klien. Diantaranya sebagai berikut:
(22) Peralatan kantor Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
(23) Penyusutan filling cabinet :
Beban penyusutan peralatan Rp 116.667
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 116.667
Rp. 1.000.000 : 5 = Rp. 200.000 (penyusutan per tahun)
Rp. 200.000 x 7/12 = Rp. 116.667 (penyusutan dari bulan juni)
(24) Pertukaran peralatan kantor :
Harga pasar - per kantor lama Rp 6.000.000
Nilai buku Rp 8.250.000
Rugi pertukaran aset Rp 750.000
Peralatan kantor - lama Rp 15.000.000
(25) Beban penyusutan peralatan baru Rp 1.583.333
Akumulasi penyusutan Rp 1.583.333
Rp. 19.000.000 : 5 = Rp 3.800.000 (penyusutan per tahun)
Rp. 3.800.000 x 5/12 = Rp 1.583.333 (penyusutan dari bulan agustus)
(26) Pembelian mesin foto copy :
Peralatan kantor Rp 10.000.000
Kas besar Rp 10.000.000
(27) Penyusutan mesin foto copy :
Beban penyusutan peralatan Rp 166.667
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 166.667
Rp. 10.000.000 : 5 = Rp 2.000.000 (penyusutan per tahun)
Rp. 2.000.000 x 1/12 = Rp 166.667 (penyusutan per bulan desember)
(28) Beban pemeliharaan & perawatan Rp 12.500.000
Bank BINI Rp 12.500.000
(29) Kendaraan bermotor Rp 12.500.000
Beban pemeliharaan & perawatan Rp 12.500.000
Penghapusan akun Beban Pemeliharaan dan perawatan dikarenakan terjadinya pemeliharaan dan perawatan tersebut menambah nilai atau produktivitas asset tetap yaitu kendaraan bermotor.
PT. PETA
Kertas Kerja Penyusutan
31 DESEMBER 2011 DAN 2012
Keterangan
Ref. KK
Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan (Rp)
Nilai Buku (Rp)
2011
(+)
(-)
2012
2011
(+)
(-)
2012
2012
2011
Tanah
Rp 775.000.000
-
-
Rp 775.000.000
-
-
-
-
Rp 775.000.000
Rp 775.000.000
Bangunan dan Prasarana
Rp 650. 000.000
-
-
Rp 650.000.000
Rp 67.708.300
Rp 23.125.000
-
Rp 90.833.300
Rp 559.166.700
Rp 582.291.700
Peralatan kantor
Rp 19.500.000
Rp 36.000.000
Rp 15.000.000
Rp 40.500.000
Rp 10.275.000
Rp 4.667.067
Rp 8.250.000
Rp 6.142.067
Rp 34.057.933
Rp 9.225.000
Kendaraan Bermotor
Rp 288.500.000
Rp 12.500.000
-
Rp 301.000.000
Rp 104.016.600
Rp 59.695.313
-
Rp 167.711.913
Rp 137.288.087
Rp 184.483.400
Rp 1.733.000.000
-
-
Rp 1.766.500.000
Rp 181.999.900
-
-
Rp 260.987.280
Rp 1.505.512.720
Rp 1.551.000.100
Aset Tetap SGU
-
Rp 74.700.000
-
Rp 74.700.000
-
Rp 1.867.500
-
Rp 1.867.500
Rp 72.832.500
-
T
Rp 1.733.000.000
-
-
Rp 1.841.200.000
Rp 181.999.900
-
-
Rp 262.854.780
Rp 1.578.345.220
Rp 1.551.000.100
Klien:
PT PETA
Dibuat Oleh:
Herman
Diperiksa Oleh:
Kelompok 7
Indeks
JJ
Skedul:
ASET TETAP
Tanggal:
14/12/2012
Tanggal:
18/12/2012
Periode: 31/12/2012
PT PETA
Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang
Periode 31/12/2012
Keterangan
Ref. KK
Per Klien 31/12/2012
PARE
Per Audit 31/12/2012
Per Audit 31/12/2011
Debit
Kredit
PT. Finance
Rp 24.900.000
Rp. 59.760.000
Rp 34.860.000
Rp. -
Klien
PT PETA
Dibuat Oleh:
Herman
Diperiksa Oleh:
Kelompok 7
Indeks
N1
Skedul
Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang
Tanggal:
14/12/2012
Tanggal:
18/12/2012
Periode:
31/12/2012
Berdasarkan pengamatan kami sebagai auditor, terkait dengan akun sewa guna usaha, perusahaan telah melakukan kekeliruan dalam melakukan penjurnalan. Oleh karena itu, jurnal koreksi yang kami berikan adalah:
(30) Aset Tetap SGU Rp 74.700.000
Piutang lain-lain Rp 14.940.000
Utang SGU - Jangka panjang Rp 59.760.000
(31) Utang SGU - Jangka panjang Rp 1.660.000
Beban bunga Rp 622.500
(Rp. 2.410.000 : 59.760.000= 0.375 x 100 = 37.5%)
Rp. 59.760.000 x 37,5% = Rp 22.410.000 : 36 = Rp 622.500
Beban SGU Rp 2.282.500
(32) Utang SGU - Jangka panjang Rp 1.660.000
Beban bunga Rp 622.500
Beban SGU Rp 2.282.500
(33) Utang SGU - Jangka panjang Rp 1.660.000
Beban bunga Rp 622.500
Beban SGU Rp 2.282.500
(34) Beban penyusutan aset tetap SGU Rp 1.867.500
Akumulasi penyusutan aset tetap SGU Rp 1.867.500
Rp 74.700.000 : 10 = Rp 7.470.000 (penyusutan per tahun)
Rp 7.470.000 x 3/12 = Rp 1.867.500 ( penyusutan per bulan oktober)
PT PETA
Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Pendek
Periode 31/12/2012
Keterangan
Ref. KK
Per Klien 31/12/2012
PARE
Per Audit 31/12/2012
Per Audit 31/12/2011
Debit
Kredit
PT. Finance
35
Rp 20.542.500
Rp 20.542.500
Rp. -
Klien
PT PETA
Dibuat Oleh:
Herman
Diperiksa Oleh:
Kelompok 7
Indeks
M3
Skedul
Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Pendek
Tanggal:
14/12/2012
Tanggal:
18/12/2012
Periode:
31/12/2012
(35) Utang sewa guna usaha jangka pendek Rp 14.940.000
Beban Bunga Rp 5.602.500
Beban sewa guna usaha jangka pendek Rp 20.542.500
Download Disini
Related Posts
Subscribe Our Newsletter
0 Response to "Contoh Hasil Audit (Download doc pdf)"
Post a Comment